Krisis Petani Muda di Indonesia dan Solusi Mengatasinya

 

Semarang, suaragardanasional.com | Pertanian adalah tulang punggung ketahanan pangan Indonesia. Namun, ironisnya, sektor ini menghadapi krisis serius: kekurangan regenerasi petani muda. Data menunjukkan rata-rata usia petani Indonesia kini di atas 45 tahun. Jika dibiarkan, krisis ini bisa mengancam masa depan pertanian nasional.


Banyak faktor yang membuat generasi muda enggan menjadi petani. Di antaranya adalah rendahnya pendapatan, minimnya akses teknologi, serta citra petani yang dianggap profesi "kurang bergengsi". Selain itu, lahan pertanian yang semakin sempit dan terbatasnya modal usaha memperparah kondisi ini.


Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengubah persepsi ini. Petani harus diposisikan sebagai profesi strategis dan modern. Program edukasi berbasis teknologi pertanian, seperti penggunaan drone, sensor tanah, dan platform digital pemasaran hasil panen, perlu diperluas ke kalangan muda.


Solusi lain adalah menciptakan ekosistem agribisnis yang menarik. Ini bisa dilakukan melalui dukungan pembiayaan startup pertanian, akses pasar yang lebih luas, serta program inkubasi bisnis agritech. Dengan begitu, bertani tidak lagi identik dengan pekerjaan berat berpenghasilan rendah, melainkan profesi inovatif yang menguntungkan.

Pendidikan vokasi berbasis agribisnis juga harus diperkuat. Sekolah dan kampus perlu menawarkan kurikulum pertanian modern yang menggabungkan ilmu agronomi, manajemen bisnis, dan teknologi digital. Program magang di perusahaan agritech lokal maupun luar negeri bisa menjadi jembatan nyata untuk membangun kompetensi anak muda.


Selain itu, role model petani sukses perlu lebih banyak diangkat ke media sosial dan media massa. Kisah sukses ini bisa menginspirasi generasi muda bahwa bertani dapat membawa prestise, pendapatan tinggi, bahkan kontribusi besar terhadap negara.


Jika semua pihak bergerak bersama — pemerintah, swasta, pendidikan, dan komunitas — krisis petani muda dapat diatasi. Pertanian Indonesia pun akan memiliki masa depan yang lebih cerah, inovatif, dan berkelanjutan.(BP)


https://youtu.be/7w5qTRGuFSI?si=P7vghknVFcjMoPyP

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top