Salah satu perbaikan jalan di Kabupaten Rembang.
Rembang, suaragardanasional.com – Sampai dengan awal bulan Juni 2025, anggaran pemeliharaan jalan di Kabupaten Rembang sebesar Rp 4,5 Miliar, separuhnya sudah terpakai.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Rembang, Nugroho Tri Hutomo menjelaskan pihaknya mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 10 miliar dalam APBD perubahan 2025 untuk mendukung pemeliharaan rutin.
“Kami berharap dengan tambahan anggaran ini bisa menangani lebih banyak ruas jalan hingga akhir tahun. Tidak menutup kemungkinan akan ada dukungan dari insentif fiskal untuk peningkatan jalan,” pungkas Nugroho.
Ia memperinci antara bulan Maret-Juni 2025, pihaknya telah menangani 18 ruas jalan, dengan total panjang pemeliharaan mencapai 11,6 kilometer.
“Penanganan tidak semuanya overlay, tetapi lebih banyak patching atau penambalan pada titik-titik kerusakan parah,” ujar Nugroho.
Ia menjelaskan bahwa ruas jalan yang ditangani dibagi ke dalam dua kategori, yakni wilayah dalam kota dan luar kota.
Untuk wilayah luar kota, pemeliharaan dilakukan di antaranya pada ruas Jalan Tireman–Japerejo, Japerejo–Jolotundo, Japerejo–Banyuurip, Japerejo–Pamotan, Gunem–Banyuurip, Sulang–Banyuurip, Sendangagung–Grawan, serta Japerejo–Banyuurip.
Sementara itu, di wilayah dalam kota, kegiatan pemeliharaan dilakukan di Jalan Wahidin, Jalan Dr. Soetomo, Jalan Asnawi, Jalan Hos Cokroaminoto, Jalan Notoprajan, Jalan Pahlawan, Jalan Tireman–Ngotet, Jalan Magersari–Banyudono, dan Jalan Piere Tendean.
Kemarau Basah
Selain pemeliharaan rutin, penanganan khusus juga dilakukan terhadap kerusakan jalan amblas di wilayah Gunungsari Kecamatan Kaliori. Nugroho mengakui bahwa proses perbaikan jalan tidak sepenuhnya berjalan lancar, karena faktor cuaca menjadi tantangan utama di lapangan.
“Kami terkendala musim kemarau basah. Beberapa jalan yang sudah kami tangani kini mulai rusak lagi. Namun dalam satu–dua minggu ke depan akan kami benahi lagi,” imbuh Nugroho.
Ia juga menyoroti persoalan kendaraan yang melebihi kapasitas tonase, terutama di jalur strategis. Kondisi tersebut mempercepat kerusakan jalan dan menunjukkan pentingnya peningkatan kualitas konstruksi.
“Idealnya jalan-jalan tersebut ditingkatkan, tidak hanya dipelihara secara rutin,” tegasnya.
Terkait rencana peningkatan jalan, Nugroho menyebut beberapa ruas telah diusulkan melalui Program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah. Beberapa di antaranya adalah ruas Tireman–Japerejo, Pamotan–Banyuurip, dan Sulang–Krikilan.
“Kami berharap bisa tertangani secara tuntas karena ruasnya panjang dan memang butuh anggaran besar,” pungkasnya. (T.Adjie)