Kudus, suaragardanasional.com | Berangkat dari keresahan masyarakat, aparat Polres Kudus akhirnya melakukan penggerebekan di sebuah lokasi yang kerap digunakan sebagai arena judi di kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.
Hasilnya, lima orang terduga berhasil diamankan, termasuk salah satunya adalah oknum anggota DPRD berinisial S yang juga diketahui menjabat sebagai ketua partai di kabupaten tersebut.
Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo membenarkan penangkapan oknum anggota DPRD Kudus yang tengah bermain judi di pinggir warung Kopi, Minggu (20/7/2025) dini hari.
Penggerebekan itu dilakukan setelah Polisi menerima laporan dari masyarakat yang resah lantaran wilayah tersebut sering menjadi tempat perjudian.
Penggerebekan berlangsung pada Sabtu malam (19/7/2025) hingga dini hari. Saat diamankan, kelimanya tengah asyik bermain judi kartu domino. Polisi juga menyita barang bukti berupa setumpuk kartu dan uang tunai senilai Rp 1.025.000.
“Kami menerima aduan masyarakat bahwa di wilayah itu sering dilakukan judi, padahal Kudus merupakan wilayah religi yang seharusnya tidak terjadi perjudian secara terang-terangan,” ujar Kapolres.
AKBP Heru menyebutkan bahwa penggerebekan dilakukan berdasarkan laporan yang terus masuk dari warga setempat. Mereka merasa terganggu dan kecewa dengan aktivitas ilegal yang semakin meresahkan.
“Salah satunya anggota dewan berinisial S, dia ikut bermain,” tegas Kapolres.
Kasus ini sontak memicu perhatian publik, terutama karena melibatkan wakil rakyat yang seharusnya menjadi panutan. Terlebih lagi, lokasi kejadian sudah lama dikenal masyarakat sekitar sebagai titik rawan praktik perjudian. Namun kali ini, bukti dan laporan berhasil ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.
Diketahui, hingga Minggu pagi kelima pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Kudus. Penyidik terus mendalami keterlibatan masing-masing serta kemungkinan adanya pelaku lain.
Hasil konfirmasi dari Ketua DPRD Kudus, H Masan. Ia menolak memberikan komentar meskipun kasus tersebut melibatkan salah satu anggotanya.
Belum ada pernyataan resmi dari partai tempat S bernaung. Namun, tekanan publik semakin besar agar partai segera mengambil sikap. Warganet dan tokoh masyarakat menilai peristiwa ini mencoreng nilai-nilai moralitas di kota yang lekat dengan identitas religius.
Saat ini, kelima tersangka masih dalam pemeriksaan kepolisian di Maporles Kudus untuk pendalaman informasi lebih lanjut.
“Masih kami lakukan pemeriksaan terhadap lima orang yang diamankan dini hari tadi,” tandasnya. (HK)