Semarang, suaragardanasional.com | PADI 2025 kembali hadir dengan semangat memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional melalui inovasi dan teknologi pertanian. Bertempat di Agro Center Soropadan, berbagai agenda menarik tersaji dalam event ini, seperti kontes buah lokal, lomba mancing, festival kopi dan tembakau, kontes domba, hingga pertunjukan seni budaya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, dalam sambutannya menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran akan peran strategis petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Ia juga mengutip pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto tentang urgensi kemandirian pangan, yang telah disuarakan jauh sebelum krisis global terjadi.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, De Fransisco Dasilva Tafares, menambahkan bahwa PADI 2025 bukan hanya ajang promosi teknologi pertanian, tetapi juga menjadi wadah edukasi, inspirasi, dan regenerasi petani muda. "Acara ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkenalkan teknologi terkini," ungkapnya.
Sebanyak 186 gerai berpartisipasi selama acara, meliputi perusahaan mitra, sponsorship, pelaku UMKM, dan inovator muda. Terdapat 25 inovator dari berbagai daerah yang bersaing dalam lomba inovasi teknologi dan produk pertanian.
PADI 2025 dibuka secara simbolis dengan penyerahan Kartu Zilenial dan bantuan usaha KUR kepada tujuh penerima, dilanjutkan dengan pemukulan kentongan raksasa oleh Wakil Gubernur.
Kontribusi Komunitas & Kabupaten:
Komunitas Cabai Champion Jawa Tengah:
Ketua Cabai Champion Jateng, Bapak Sunan, menjelaskan bahwa komunitas ini dibentuk untuk menstabilkan harga komoditas hortikultura, khususnya cabai. Selain menjadi solusi jangka pendek saat harga anjlok, komunitas ini juga menginisiasi pengolahan pascapanen, seperti produksi cabai kering, guna menjaga nilai jual.
Dalam forum Champion Jateng yang digelar di Soropadan Expo, hadir pula rekan-rekan dari Kabupaten Temanggung dan Wonosobo. Menurut Bapak Sunan, keberadaan Champion membawa manfaat nyata bagi petani dan tengkulak. Ia pun mengajak lebih banyak petani hortikultura untuk bergabung dan merasakan dampak positif dari sinergi ini.
Partisipasi Kabupaten Semarang:
Melalui OPD dan penyuluh pertanian (PPL), Kabupaten Semarang ikut meramaikan acara dengan menampilkan produk unggulan seperti melon premium, olahan rempah milenial, vanili, serta konten edukatif dalam program Sahabat Desa, yang mengangkat potensi dan inovasi dari desa-desa lokal.
Puncak Acara:
Rangkaian PADI 2025 akan ditutup secara khidmat melalui agenda Agro Bersholawat, sebagai simbol rasa syukur dan doa bersama untuk kemajuan pertanian Jawa Tengah dan Indonesia.
PADI (Pekan Agro Digital & Inovasi) – Soropadan Expo 2025
Tema: “Menumbuhkan Inovasi & Teknologi Pertanian Menuju Jateng sebagai Penumpu Pangan Nasional”
Tanggal: 18–23 Juli 2025
Lokasi: Agro Center Soropadan, Jawa Tengah
PADI 2025 kembali hadir dengan semangat memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional melalui inovasi dan teknologi pertanian. Bertempat di Agro Center Soropadan, berbagai agenda menarik tersaji dalam event ini, seperti kontes buah lokal, lomba mancing, festival kopi dan tembakau, kontes domba, hingga pertunjukan seni budaya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, dalam sambutannya menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran akan peran strategis petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Ia juga mengutip pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto tentang urgensi kemandirian pangan, yang telah disuarakan jauh sebelum krisis global terjadi.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, De Fransisco Dasilva Tafares, menambahkan bahwa PADI 2025 bukan hanya ajang promosi teknologi pertanian, tetapi juga menjadi wadah edukasi, inspirasi, dan regenerasi petani muda. "Acara ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkenalkan teknologi terkini," ungkapnya.
Sebanyak 186 gerai berpartisipasi selama acara, meliputi perusahaan mitra, sponsorship, pelaku UMKM, dan inovator muda. Terdapat 25 inovator dari berbagai daerah yang bersaing dalam lomba inovasi teknologi dan produk pertanian.
PADI 2025 dibuka secara simbolis dengan penyerahan Kartu Zilenial dan bantuan usaha KUR kepada tujuh penerima, dilanjutkan dengan pemukulan kentongan raksasa oleh Wakil Gubernur.
Kontribusi Komunitas & Kabupaten:
Komunitas Cabai Champion Jawa Tengah:
Ketua Cabai Champion Jateng, Bapak Sunan, menjelaskan bahwa komunitas ini dibentuk untuk menstabilkan harga komoditas hortikultura, khususnya cabai. Selain menjadi solusi jangka pendek saat harga anjlok, komunitas ini juga menginisiasi pengolahan pascapanen, seperti produksi cabai kering, guna menjaga nilai jual.
Dalam forum Champion Jateng yang digelar di Soropadan Expo, hadir pula rekan-rekan dari Kabupaten Temanggung dan Wonosobo. Menurut Bapak Sunan, keberadaan Champion membawa manfaat nyata bagi petani dan tengkulak. Ia pun mengajak lebih banyak petani hortikultura untuk bergabung dan merasakan dampak positif dari sinergi ini.
Partisipasi Kabupaten Semarang:
Melalui OPD dan penyuluh pertanian (PPL), Kabupaten Semarang ikut meramaikan acara dengan menampilkan produk unggulan seperti melon premium, olahan rempah milenial, vanili, serta konten edukatif dalam program Sahabat Desa, yang mengangkat potensi dan inovasi dari desa-desa lokal.
Puncak Acara:
Rangkaian PADI 2025 akan ditutup secara khidmat melalui agenda Agro Bersholawat, sebagai simbol rasa syukur dan doa bersama untuk kemajuan pertanian Jawa Tengah dan Indonesia.(BP)