Temanggung, suaragardanasional.com - Masyarakat Tlogomulyo terhibur. Ratusan santri santriwati dari puluhan TPQ se-Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung diarak dengan seratus lebih mobil hias. Mereka mengikuti Pawai Ta'aruf untuk memeriahkan Gebyar Muharram 1447 Hijriyah, Minggu (13/7/2025).
Dengan penuh suka cita, ratusan santri santriwati menaiki mobil-mobil bak terbuka yang dimodifikasi dengan hiasan artistik. Sebagian dari mereka menggunakan moda mobil sepur kelinci. Kantor Kecamatan Tlogomulyo menjadi titik pusat perhelatan yang digelar setiap tahun oleh Badko LPQ Kecamatan Tlogomulyo. "Pawai Ta'arut kali ini jumlah pesertanya membludak, yakni ada 174 mobil hias peserta. Jumlah peserta sebanyak ini mengalahkan pawai ta'aruf tingkat kabupaten. Pentas seni dari beberapa TPQ menambah kemeriahan acara. Bersyukur pawai berlangsung meriah dan lancar, " terang Hasan Darojat, salah satu panitia.
Pawai ratusan mobil hias meliuk-liuk panjang melewati kawasan jalan pedesaan. Rute yang dilewati mobil hias start dari depan Kantor Kecamatan. Kemudian menuju Ponoradan, menuruni jalur Logede. Setelah itu ke arah Tempuran - Dampit - Mranggen, menyusuri jalan Balong - Langgeng - Pojok Gopakan, Pekoran -Lobang. Berkelok ke arah Tegalwungu - Bekelan - Balerejo - Karanganom dan finish kembali di depan Kantor Kecamatan Tlogomulyo.
Gebyar Muharram 1447 Hijriyah adalah momentum pada tahun baru Islam. Dihelat beberapa tahun belakangan, hingga tetap bisa terlaksana di tahun 2025. Dari sisi tujuan, untuk mengenalkan kepada masyarakat pentingnya keberadaan TPQ di desa yang menunjang pendidikan spiritual non formal. Setiap tahun, jumlah peserta pawai mobil hias meningkat, seiring meningkatnya jumlah santri santriwari di TPQ - TPQ di desa.
Tak hanya pawai mobil hias, Gebyar Muharram 1447 Hijriyah gongnya dimeriahksn pementasan seni dari grup-grup kesenian desa. Bisa dibilang, panggung pementasan di halaman berumput di Kantor Kecamatan Tligomulyo mendadak jadi oase hiburan bagi peserta pawai bshkdn masyarakat. Dampaknya, ada perputaran ekonomi, dengan banyaknya lapak UMKM dikerubuti pembeli disitu.
Pentas seni yang ditampilkan tematik. Grup kesenian Turonggo Darrusalam Tlilir, tampil dengan tarian petani mbako. Bagi Desa Tlilir, komoditas pertanian tembakau adalah urat nadi utama masyarakatnya. Tampil luwes dan bersemangat bak petani mbako yang tak kenal lelah meskipun kini sedang tak berdaya.
Yang turut tampil di hadapan ratusan penonton adalah dari Santri Badko LPQ Kecamatan Tlogomulyo, lalu Idakep Clapar Pagersari. Disusul penampilan Satria Gugat Jetis Pagersari, dan dipamungkasi oleh tampilan apik seni ikonik Temanggung, yakni dari Kuda Lumping Delok Pagersari. (Hery S)