MEMPESONA : Tim TP PKK Desa Geblog mempesona tampil apik dalam Lomba Panembrama - Lagu Dolanan memeriahkan HUT RI Ke-80 se-Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Kamis (14/8/2025). Lomba nembang berlirik Basa Jawa dan diiringi musik klonengan gamelan dipilih untuk nguri-nguri budaya Nusantara. Foto : Hery Setyadi
Temanggung, suaragardanasional.com | HUT Kemerdekaan RI Ke-80 2025 di Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung begitu luar biasa. Ratusan kaum perempuan, yang muda dan ibu-ibu mengikuti kompetisi yang sudah sangat langka, yakni lomba nembang atau menyanyi panembrama, sebuah genre lagu Jawa untuk menyambut tamu. Bertempat di Pendopo Agung kantor kecamatan setempat, lomba semacam ini mengguggah kembali kebangkitan budaya Nusantara nan luhur.
Sebagai pembuka pertama lomba dari TP PKK Desa Tlogowungu. Tembang Jawa berjudul "Prau Layar" yang dibawakan oleh 10 perempuan bergaun kebaya menggelegar di tengah suasana lomba. Lagu klasik ini lembut, namung ritmenya energik, menggugah semangat bekerja. Menurut panitia lomba, setiap grup peserta dijatah membawakan dua tembang atau lagu, yakni tembang panembrama dan tembang dolanan.
Grup peserta dari TP PKK Desa Geblog tampil halus dalam kekompakan nada. Tembang panembrama mengalun pelan sayup-sayup diiringi musik "klonengan" gamelan. Peserta yang sejatinya kader PKK ini, tampil riang. Di urutan ke-12 tampil, tembang kedua yang dibawakan berjudul "Gugur Gunung", sebuah lagu dolanan yang memanifestasikan guyup gotong-royong, kebersamaan dan etos kerja.
Nguri-nguri budaya menjadin tujuan utama kegiatan lomba nembang panembrama dan dolanan.
Wakil Bupati Temanggung, Nadia Muna, merasa tersanjung diundang untuk membuka kegiatan. "Ini acara dadakan bagi saya. Saya diiming-imingi acara yang luar biasa ini. Yakni lomba nembang panembrama dan nembang dolanan. Mengingatkan sewaktu saya madih duduk di kursi SD, nembang-nembang dolanan, " ujar wabup yang dokter gigi ini sumringah.
"Hari ini MUA rame, laris manis pasti. Semua peserta cantik-cantik.
Ini jaman moderen, generasi kita sudah terkontaminasi budaya barat. Kalau tidak kita yang nguri-nguri budaya sendiri, bisa terancam budaya kita yang luhur.
Tembang Jawa yang khas dan baik maknanya, sangat baik untuk ibu-ibu dan anak-anak, " tutur Nadia.
Camat Kaloran, Juli Riastiana S. Sos MM tak kalah sumringah. Bisa menggelar lomba yang sarat penuh makna bagi kebudayaan di wilayahnya, patut diapresiasi. "Lomba ini salah satu kegiatan dari tim penggerak PKK dari 14 desa. Kami minta support Bu Wabup dan Kades se-Kaloran untuk menyaksikan penampilan peserta lomba nembang, " kata Juli.
Yang unik, para lurah atau kepala desa berpakaian beskap, turut menyaksikan kaum perempuan dari desa masing-masing. Selain sebagai penyemangat, pihak desa memastikan memberikan dukungan bagi kegiatan yang berbasis budaya lokal. Kecamatan Kaloran jika mempunyai kemampuan memupuk budaya lokal, bakal menjadi wilayah yang memiliki local wisdom, tempat dimana kebudayaan Nusantara yang adiluhung lestari. (Hery S)