Cuan Panen Membesar, Petani Tanam Pisang Ambon Wulan Dan Raja Hijau

 

CUAN DARI PISANG : Budidaya tanaman buah pisang jenis Ambon Wulan dan Raja Hijau di Temanggung semakin bergairah. Adanya kepastian pasar permintaan buah pisang yang besar dan nilai keuntungan yang tiada henti, budidaya tanaman pisang jadi pilihan menarik. Foto : Hery Setyadi


Temanggung, suaragardanasional.com - Pasar buah pisang di Indonesia beranjak naik. Permintaan konsumen akan buah pisang yang berkualitas semakin tinggi. Salah satunya buah pisang jenis Ambon Wulan dan Raja Hijau. Petani di Temanggung mengalihkan budidaya pertanian ke tanaman pisang, yang mudah perawatan dan memberikan hasil optimal. 


Ketua Paguyuban Petani Pisang (PPP) Sugito menyebutkan minat petani atau masyarakat menanam pisang selama ini masih konvensional. Petani dan masyarakat masih menganggap menanam pisang hanya selingan disela-sela tanaman lain yang dibudidayakan mereka.


"Kini pola kuno tersebut harus diubah. Petani bisa ubah pola tanam dan menghasilkan produk pisang secara sporadis dengan hasil cuan sangat tinggi," papar Sugito saat pembukaan lahan baru untuk budidaya tanaman pisang di Desa Kebumen, Kecamatan Pringsurat dan Desa Tegowanu, Kecamatan Kaloran, keduanya di Kabupaten Temanggung, Senin (29/9/2025). 


Sugito berikan ilustrasi hasil dari budidaya tanaman pisang jenis Ambon Wulan dan Raja Hijau. Bibit tanaman pisang kedua jenis tersebut, sejumlah 250 benih pohon pisang, bisa diperoleh dengan modal awal empat juta rupiah. Modal tersebut sudah termasuk pupuk padat atau tabur 2,5 kuintal. 


Benih tanaman pisang bisa dipelihara selama setahun dengan pendampingan dari pihaknya. Dan jangan heran, buah pisang akan dipanen dengan timbangan 30 hingga 50 kilogram. Pada setiap kilogram pisang, baik jenis Ambon Wulan atau Raja Hijau dihargai 5000 rupiah per kilogramnya. Dengan demikian dari setiap pohon hasilkan cuan 250 ribu rupiah. Dan dari 250 pohon tanaman pisang kualitas baik cuannya melonjak jadi 62,5 juta sekali panen. 


Cuan dari panen, hanya dikurangi biaya pemupukan berkala, di awal yakni satu kilogram pupuk padat. Kemudian di tiga bulan berikutnya sebanyak 4 kilogram. Pada enam bulan konsumsi pupuk 8 kilogram dan di waktu jelang panen yakni  sembilan bulan jumlah pupuk 8 kilogram. Total kebutuhan pupuk padat mencapai 21 kilogram. 

Pohon pisang adalah komoditas pertanian abadi. Pada setiap pohon yang ditanam, akan menghasilkan anakan pohon pisang, yang sudah bisa diprogram hasilnya, pada saat tanaman induk sudah dipanen. "Tanaman pisang bagi petani adalah investasi turun temurun. Kemampuan tanaman pisang menumbuhkan pohon pengganti membuktikan cuan dari buah pisang tak pernah berhenti sepanjang tahun dan abadi," tandas Sugito pemilik UD Bumi Lestari yang sudah bergelut di dunia perpisangan selama hampir tiga tahun terakhir dan berkonsentrasi pada pembibitan tanaman pisang berkualitas.


Kelebihan dari tanaman pisang adalah sifat adaptifnya pada hampur semua kondisi lahan pertanian. Tanah yang gembur dan ada kecukupan air, menjadi poin tersendiri untuk mrnumbuhkan buah pisang yang berukuran besar, sehat dan berbentuk bagus. Jadi, jangan remehkan menanam pisang sejak sekarang. (Hery S)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top