Character Building 165 Bocah Ala Damkar

 

BELAJAR DAN MAIN KE DAMKAR : Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Temanggung jadi destinasi kegiatan sekolah KB dan TK Mardi Rahayu, Tegowanu, Kaloran. Sebanyak 165 siswa-siswi sekolah bergembira mengikuti serangkaian simulasi pemadaman kebakaran, menangkap ular dan lainnya. Foto : Hery Setyadi



Temanggung, suaragardanasional.com  | Nama Tim Pemadaman Kebakaran atau Damkar kini sedang moncer di hati warga masyarakat. Tim yang sejatinya dibentuk untuk menangani musibah kebakaran ini, bertambah fungsi menjadi tim pembentuk karakter atau character building bagi anak-anak sekolah TK. Seratus lebih siswa siswi TK Mardi Rahayu Kaloran digembleng mentalnya di kantor Dinas Satpol dan Damkar Kabupaten Temanggung, baru-baru ini. 


Sekolah KB & TK Mardi Rahayu Tegowanuh, Kecamatan Kaloran, jauh-jauh mendatangi instansi Pemkab Temanggung tersebut untuk kegiatan outdoor yang dirancang pihak sekolah. "Jumlah anak yang datang 165, kegiatan outbond  untuk mengenalkan berbagai macam profesi. Anak ikut merasakan cara menangani bahaya musibah kebakaran skala kecil di rumah," ujar Totok (35) petugas Damkar.


Outdoor activity anak-anak dimulai sejak mereka berangkat dari lokasi sekolah. Moda transportasi menunu markas  damkar anak-anak menggunakan  angkutan umum (kopata). Kopata yang berada di wilayah Kaloran dicarter oleh pihak sekolah. Disitulah anak mengenal profesi sopir. Anak-anak selama perjalanan mengamati cara kerja pengemudi Kopata. 

Sesampai di markas Damkar, anak-anak dikoordinir mengikuti simulasi yang dipandu para petugas Damkar. Petugas mengenalkan profesi pemadam kebakaran, mengenalkan alat-alat pemadam. Anak-anak terjun praktek untuk memadamkan api secara langsung. Bagaimana mereka menjinakkan kobaran api dengan kain basah dan teknik sederhana menyemprotkan air ke obyek yang terbakar. 


"Tak hanya itu, anak-anak kami disini mengenal dan memegang hewan ular. Peserta mengenal pemadaman manual dan modern, kegiatan permainan berkelompok untuk mengembangkan sosial anak," tutur Heni (30) salah satu ortu yang mendampingi anak-anak. 


Diharapkan dari praktek ini untuk kegiatan melatik fisik motorik anak. Dengan bermain fisik halang-rintang, menangkap ikan di kolam. Kegiatan tersebut dapat mengembangkan beberapa aspek perkembangan seperti kognitif, sosial emosional anak, fisik motorik. 


Si anak merasa senang mengikuti kegiatan tersebut dan sangat antusias dari pakaian bersih menjadi kotor, tidak menjadi masalah. Anak diajari sebagai problem solver.  Kunjungan di markas  Damkar adalah sebuah pengalaman berharga bagi anak-anak. "Pikiran yang  berkembang dengan main-main adalah belajar yang menyenangkan," ujar Heni yang seorang fotografer dengan bingah. (Hery S)

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top