Tragedi di Pantai Ombak Mati, Desa Bondo

 

Jepara, suaragardanasional.com | Suasana jeritan di pantai Bondo membuat kaget  pengunjung  yang berada di pantai,kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara mendadak berubah mencekam. Sekitar pukul 17.20 WIB, tiga pelajar dari rombongan wisata Pondok Pesantren Miftakhul Ma’rifat terseret ombak saat berenang. Satu di antaranya meninggal dunia, sementara dua lainnya berhasil diselamatkan.


Korban yang meninggal dunia diketahui bernama Maulana Yoga Saputra (17), seorang pelajar asal Desa Banjaragung, Kecamatan Bangsri, Jepara. Sementara dua korban lainnya yang selamat adalah Muhammad Abid Mutholibin dari Desa Papasan, Bangsri, serta Muhammad Ibnu Raffi, pelajar asal Bandung, Jawa Barat. Kedua korban kini masih mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Bangsri.


Kronologi Kejadian

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa rombongan dari Pondok Pesantren Miftakhul Ma’rifat yang terdiri dari 10 orang tengah menikmati waktu luang di pantai. Saat berenang, dua santri diketahui terseret arus dan berteriak minta tolong. Salah satu rekan mereka yang berniat menolong, justru ikut tenggelam karena panik.


Ketiganya akhirnya berhasil dievakuasi oleh warga sekitar dibantu teman-teman mereka. Sayangnya, Maulana Yoga dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Bangsri. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis oleh dr. Ruly C.S., tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban diduga meninggal akibat tenggelam.


Kesaksian dan Respons Petugas

Dua warga yang berada di lokasi, Arfandi (40) dan Aldo Mahendra (26), menjadi saksi kunci dalam peristiwa ini. Keduanya turut memberikan keterangan kepada petugas yang datang ke lokasi. Tim petugas langsung melakukan serangkaian tindakan, mulai dari identifikasi korban, pengecekan kondisi medis, hingga pelaporan ke pimpinan setempat.


Pengurus pondok pesantren yang turut hadir di lokasi, yakni Pak Ilyas dan Pak Aan Istianto, mengawal proses evakuasi dan mendampingi para santri yang mengalami musibah.


Peringatan bagi Wisatawan

Tragedi ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, khususnya para wisatawan, agar selalu memperhatikan keselamatan dan pakai pelampung saat  berenang berwisata di pantai. Meskipun Pantai Ombak Mati dikenal relatif tenang, nyatanya tetap menyimpan risiko, terutama bagi yang tidak mahir berenang atau lengah terhadap kondisi air.


Pihak kepolisian bersama aparat desa dan pengelola wisata diharapkan dapat meningkatkan pengawasan serta memasang papan peringatan di titik-titik rawan. Terlebih, kegiatan wisata sering kali melibatkan kelompok anak-anak atau pelajar yang rentan terhadap kecelakaan laut.


Semoga kejadian ini hikmah serta menjadi pelajaran berharga dan korban mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Pihak keluarga diharapkan diberi  ikhlas dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.


Sumber: Relawan BPBD Jepara.


(Hani K)

Tags

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top