Purworejo, suaragardanasional.com | Lurisae Farm, sebuah sentra peternakan kambing modern yang terletak di Loano, Purworejo, terus menunjukkan eksistensinya sebagai pusat budidaya kambing produktif yang tidak hanya berorientasi pada breeding, namun juga memproduksi susu kambing dengan standar tinggi.(2/8/2025)
Didirikan oleh Mas Yanto, seorang peternak berpengalaman sekaligus founder-owner Lurisae Farm, tempat ini menjadi rujukan berbagai kalangan—dari peternak pribadi, kelompok, komunitas, hingga dinas—sebagai lokasi edukatif dan inspiratif dalam dunia peternakan kambing.
Beragam Jenis Kambing dan Domba Produktif
Lurisae Farm membudidayakan berbagai jenis kambing unggulan seperti Etawa, Alpine, Saanen, Togenburg, Pigmy Goat, Nigerian Goat, hingga Anglo-Nubian. Tak hanya kambing, domba seperti Garut, Merino, Texel, dan bahkan jenis Domba Dokter juga tersedia di sini.
“Kami menyediakan dari usia peranakan 4 bulan, dara, hingga indukan. Harganya mulai dari 4 jutaan, tergantung kualitas dan jenis,” ujar Mas Yanto. Menariknya, kambing di Lurisae tidak hanya menghasilkan keturunan, namun juga mampu memproduksi susu hingga 3 liter per hari saat masa menyusui.
Pakan Bergizi, Kesehatan Kambing Terjaga
Untuk menunjang produksi susu dan kesehatan kambing, Lurisae Farm menerapkan sistem pemberian pakan tiga kali sehari. Pagi hari diberikan konsentrat dicampur ampas tahu hasil kerja sama dengan pabrik tahu setempat. Siang dan sore diberikan silase hasil fermentasi dedaunan dan jagung, hasil kolaborasi dengan petani lokal.
Silase yang digunakan telah melalui proses penyimpanan yang baik sehingga mampu bertahan hingga 12 bulan. Dengan kapasitas produksi pakan silase mencapai 10 ton per hari, ketersediaan pakan selalu terjamin.
Kandang Modern, Sirkulasi Sehat
Lurisae Farm mengusung konsep kandang panggung modern yang didesain dengan matang. Luas sekat, lorong, hingga tempat makan dibuat ergonomis bagi tenaga kandang dan kenyamanan hewan. Posisi panggung memastikan kotoran jatuh langsung ke bawah tanpa tercampur sisa pakan, didukung sirkulasi udara dan pencahayaan matahari yang optimal.
“Sinar matahari yang masuk langsung ke bagian bawah kandang membantu menjaga kelembaban dan kebersihan, sehingga tidak ada bau menyengat. Udara segar, kambing pun sehat,” jelas Mas Yanto.
Konsep Semi Umbaran: Keseimbangan Alam dan Produksi
Salah satu keunggulan Lurisae Farm adalah kandang semi umbaran berukuran 15x15 meter, dengan area panggung terbuka 3x15 meter yang menampung maksimal 15 betina dan 1 pejantan, mengikuti rasio ideal sex ratio kambing. Dengan konsep ini, kambing dapat bergerak bebas, mendapatkan sinar matahari, akses air minum melalui kran khusus, dan menjalani siklus birahi secara alami tanpa paksaan. Ini menghasilkan tingkat kehamilan dan kelahiran yang lebih sehat dan alami.
Fasilitas Lengkap untuk Edukasi dan Wisata Peternakan
Lurisae Farm tidak hanya menjadi tempat produksi, tetapi juga pusat literasi peternakan. Dilengkapi dengan lebih dari lima kandang terintegrasi, pendopo, dapur, ruang bebas, musholla, dan toilet, tempat ini cocok untuk studi banding, pelatihan, atau kunjungan edukatif.
“Pada dasarnya, breeding kambing bisa sangat optimal jika kebutuhan dasar hewan—seperti gizi, kebersihan, dan kenyamanan—terpenuhi sebagaimana manusia,” tutup Kang Yanto dengan penuh semangat.(BP)